Dalam transaksi binary option, transaksi ada dua jenis, yakni opsi “call” dan “put”. Ketika memilih opsi “call” itu artinya investor memprediksi nilai suatu aset akan naik dalam batas waktu tertentu. Sementara opsi “put” sebaliknya, investor memprediksi nilai aset akan turun dalam batas waktu tertentu.
Sebagai contoh, dengan menggunakan modal US$ 100, investor memilih opsi “call” GBP/USD di level US$ 1,3260 dalam rentang waktu 10 menit. Tetapi nyatanya 10 menit kemudian GBP/USD berada di level US$ 1,3220. Itu artinya prediksi investor salah, dan modal US$ 100 yang digunakan akan lenyap.
Sebaliknya, jika 10 menit kemudian GBP/USD berada di US$ 1,3265, itu artinya investor meraih cuan tetapi nilainya tidak sama dengan modal yang digunakan US$ 100, melainkan berdasarkan berdasarkan persentase. Rata-rata cuan dalam sekali transaksi binary option antara 60% sampai 80% dari modal yang digunakan.
Rentang waktu dalam binary option bisa diperpendek menjadi hanya 30 detik saja, sehingga risiko kehilangan semua modal yang digunakan bisa bisa terjadi dalam beberapa menit.
Itulah sebabnya pemerintah selalu memblokir situs investasi yang mengatasnamakan forex yang illegal atau tidak memiliki izin.
Tetapi untuk diketahui, investasi forex di Indonesia merupakan hal yang legal. Semua kegiatan di perdagangan berjangka, termasuk trading forex diatur dalam Undang-Undang Nomer 10 Tahun 2011 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.
Berdasarkan situs resmi Bappebti, ada 61 broker resmi yang bisa menjalankan bisnis forex di Indonesia. Broker resmi tersebut biasanya akan memberikan edukasi yang benar mengenai investasi forex agar tidak tertipu dan mengalami kerugian yang besar.